ELF & SUPER JUNIOR


Click here for Myspace Layouts

Kamis, 25 April 2013

At Least You’re Still With Me


Tittle :
 At Least You’re Still With Me
Length : Oneshoot
Rating : PG-17
Genre : Romance
Author : Heeyoung
Casts :
-       Cho sooyooung
-       Cho Kyuhyun
And others

Anneyong haseyo knightdeul~^^ aku penulis FF amatir datang membawa FF KyuYoung. Ini FF udah lama dan pernah dipublish sebelumnya di fb dan page dengan judul yang sama, tapi ini sudah direvisi^^ jika Knightdeul menemukan kesamaan dengan FF lain bisa mention ke acc. twitterku @uut__ atau fbku Utami Nur rismayanti^^

Happy reading guys~^^



~at least you’re still here with me~



Sooyoung pov

Sudah hampir 6 bulan aku dan suamiku berpisah, namun tidak bercerai. Sebenarnya, aku bisa menceraikannya kapan saja, tapi aku memilih bertahan demi putra semata wayang kami, Luhan yang kini hampir menginjak usia 4 tahun. Setiap saat ia selalu bertanya tentang Appa-nya. Aku samasekali tak khawatir jika ia bertanya, "kapan Appa kesini?" aku hanya perlu menjelaskan kalau appanya sedang sibuk. Tapi jika dia mulai menangis sambil memanggil Appa-nya aku mulai kerepotan dan terkadang ikut menangis karena tak tega melihatnya begitu merindukan Appa-nya, terpaksa aku menelponya agar Luhan berhenti menangis, dan itupun tidak menggunakan nomor pribadiku. Ia tak pernah bertanya dimana kami tinggal, ia hanya tau kalau kami di Amerika karena mungkin berita tentangku sudah tersebar hingga ke Korea. Aku bekerja sebagai model di negeri paman sam ini. Aku tak pernah menceritakan tentang Luhan ke media. Hanya segelintir orang yang tau.

sooyoung pov end

"eomma, aku ingin ikut eomma bekerja" rengek Luhan saat mereka sedang menyantap sarapan pagi.

"geurae, tapi kau jangan nakal, arraseo?"

"ne!" jawab Luhan riang. Saat mereka makan, seseorang mengetuk pintu, Sooyoung segera bangkit untuk membukakan pintu.

"annyeong Sooyoung~ah" sapa orang itu begitu Soo membuka pintu

"annyeong oppa, kau cepat sekali sampai. Kau mau sarapan oppa?" tanya Sooyoung lalu mempersilahkan tamunya masuk

"gomawo,aku sudah sarapan tadi"

"eomma! Aku sudah selesai! Siwon ahjusshi!" teriak Luhan saat mengetahui tamu pagi mereka.

"omo! Luhan~ah, kau tambah gemuk dan berat." ucap Siwon saat menggendong Luhan "Kau pasti mewarisi Keshiksinan eomma-mu?"

"aku mendengarnya oppa!" ucap Sooyoung jutek. Siwon dan Luhan tertawa.

"kajja kita berangkat!" sambung Siwon
Mereka bertiga pergi menuju tempat untuk melakukan aktivitas sehari2.


"Summer!" seseorang memanggil Sooyoung saat sedang berjalan di lobby kantor dan membuat mereka berhenti dan menoleh ke sumber suara
"oh Jessica" jawab Sooyoung. Seseorang yang dipanggil Jessica adalah manager manager Sooyoung. Jessica berlari kecil untuk mendekati mereka bertiga.

"Sooyoung~ah, aku duluan, annyeong! Bye jagoan" Siwon berhigh five dengan Luhan, lalu membungkukan badan pada Jessica

"one step closer,huh? Dari tatapannya sepertinya dia menyukaimu" ucap Jessica setelah Siwon pergi dan menyikut kecil lengan Sooyoung

"no way!" balas Sooyoung dengan canda

"hi Sehun" sapa Jessica

"hi aunt Jessy" jawab Luhan

"ada jadwal apa hari ini?" tanya Sooyoung
Jessica mulai mengotak-atik i-pad ditangannya "tidak terlalu padat, hanya pemotretan untuk majalah fashion" jawab Jessica

"okay, thanks" berakhir dengan ucapan Sooyoung, Siwon muncul lagi

"ada apa oppa?" tanya Sooyoung

"anni, apa jadwalmu padat hari ini?"
Saat Sooyoung hendak menjawab, muncul seseorang yang tidak diinginkan

"Andrew!" orang itu langsung memeluk Siwon "I miss you so much"

"Stella,please don't do this" ucap Siwon berusaha melepas pelukan Stela yang membuatnya merasa risih

"you didn't miss me,huh?" Stella merajuk

"oppa, eonni, kami permisi dulu" ucap Sooyoung merasa kehadirannya menimbulkan aura yang tidak mengenakkan "Luhan~ah ayo pamit pada Siwon ahjussi dan Stella noona" perintah Sooyoung

"annyeong ahjussi, noona" ucap Luhan, mereka membungkukan badan lalu pergi. Mereka bertiga meninggalkan Stella yang masih memeluk Siwon. Siwon hanya menatap kepergian Sooyoung

"it's an office Stella! Tolong berperilaku seajarnya!" Siwon naik pitam lalu melepas paksa pelukan Stella dan pergi meninggalkannya
'Andrew is already change because of that girl!' batin Stella sambil menatap sengit pintu yang dilewati Sooyoung, Jessica, dan Luhan seolah bayangan mereka masih tertinggal.
Ia menghentikan langkah seorang staff

"who is he?" tanya Stella

"who?" staff itu bingung tidak mengerti yang dimaksud Stella

"that little boy!"

"oohh.. He is her son" jawab sang staff

"son?! Summer's son?!" Stella terkejut. Ia baru mengetahui kalau Luhan adalah anak Sooyoung.
Stella Kim menganggap Sooyoung adalah rivalnya baik didunia entertaiment atau pun di dunia nyata. Meskipun bernaung di management yang sama Stella mengganggap semua yang berkaitan tentang dirinya dan Sooyoung adalah persaingan. Begitupun dengan soal merebut hati si perfect model Andrew Choi yang biasa dipanggil Sooyoung dengan Siwon oppa. Ia sudah menganggap Siwon seperti kakaknya sendiri. Tapi tidak dengan Siwon, ia memiliki perasaan yang lebih terhadap Sooyoung. Tapi sebesar apapun perasaan Siwon terhadap Sooyoung, takkan mampu mengalahkan cinta Sooyoung kepada Kyuhyun. Karena jauh didalam lubuk hatinya ia masih sangat mencintai Kyuhyun meski suaminya itu pernah membuatnya terluka.

S k i p

Sementara di salah satu rumah mewah di Seoul, seorang pria setengah sadar sedang menikmati minuman beralkhohol sampai seseorang menghentikan kegiatannya

"yaa! Berhenti merusak hidupmu Cho Kyuhyun!!" ucap orang itu seraya mengambil gelas dari tangan Kyuhyun

"yaa sudahlah, tak ada yang peduli dengan apa yang aku lakukan!" Kyuhyun mengambil kembali minumannya namun tak sampai

"aku peduli!!"

"kau?"

"aku noona-mu tentu saja aku peduli padamu!"

"sudahlah noona, aku hidup dengan benar pun, Sooyoung~ah tak kan kembali!"

"Sooyoung~ah pergi itu karena kebodohanmu!" Ahra membanting gelas yang dipegangnya. Kyuhyun diam mematung

"noona benar,ini semua kesalahanku!!!" Kyuhyun berteriak dan menjambak rambutnya sendiri lalu tertunduk lesu.
Hingga tanpa terasa butiran bening mengalir dari mata seorang Cho Kyuhyun. Ahra sangat prihatin melihat keadaan dongsaeng kesayangannya yang terpuruk karena masalah rumah tangga. Ia pun memeluk Kyuhyun hangat,membelainya penuh kasih sayang.

"apa yang harus aku lakukan noona? Aku tak mau kehilangan istri dan anakku" Kyuhyun tersedu dipelukan Ahra.

"tenangkan dirimu, pikirkan yang terbaik untuk kalian. Semua jawaban ada dalam dirimu sendiri. Kau sudah besar Kyuhyun~ah" ucap Ahra lembut. Perlahan lahan tangisan Kyuhyun mereda. Ia memikirkan perkataan Ahra. Bagaimanapun juga ia masih sangat mencintai Sooyoung. Ia tak mau kehilangan anae dan buah hatinya


S k i p


Sooyoung sedang sibuk pada pekerjaannya didampingi manager setianya Jessica yang sedang mengutak atik i-pad.
Sooyoung menghampiri Jessica.
Tiba-tiba hp Sooyoung berdering. Dari Siwon.
"ne oppa?"

"ani, wae?"

"ne"

"ne" sambungan terputus

"dia bicara apa?" tanya Jessica tanpa mengalihkan pandangan dari i-padnya

"dia siapa?" sooyoung tidak mengerti. Jessica menghentikan kegiatannya dan menatap Sooyoung "tentu saja Tuan Choi"

"darimana kau tau?"

"disini (Amerika) siapa lagi yang kau panggil 'oppa?'"

"hehehe" Sooyoung nyengir kuda "dia mengajakku makan malam" jawab Sooyoung

"really?! Kurasa dia akan melamarmu" ucap Jessica

"impossible!"

"okay! Kita lihat saja" Jessica tersenyum menyeringai

***

"Sooyoung~ah, bagaimana Kyuhyun?" tanya Soojin saat mereka sedang berada dirumah Soojin

"molla eonni" jawabnya singkat

"apa kau tau keadaan Kyuhyun sekarang?" tanya Soojin lagi. Sooyoung hanya menggeleng pelan. Soojin menghela napas

"Keadannya benar benar...Kacau.setiap hari ia mabuk dan depresi" jelas Soojin

"darimana eonni tau?" tanya Sooyoung memandang kakak satu-satunya itu

"Ahra yang memberitahuku, dia memintaku untuk menanyakan apa kau mau memaafkan Kyuhyun?"

"aku sudah memaafkan Kyuhyun oppa sejak tiba di Amerika.Rasa cinta untuk Kyuhyun oppa mengalahkan segalanya.Aku hanya menunggu Kyuhyun oppa datang dan meminta maaf atas kesadarannya sendiri" ucap Sooyoung

"sebenarnya apa yang terjadi Sooyoung~ah?"
Sooyoung menghela napas kembali mengingat kejadian menyakitkan itu

*flashback*

Kyuhyun dan rekan2nya baru saja mendapatkan proyek besar dan mereka merayakannya di sebuah bar.

"aku sudah" ucap Kyuhyun

"yaa... Kau payah Kyuhyun~ah" ucap rekannya setengah sadar

"geurae, biasanya kau yang paling kuat" tambah rekannya yang lain

"kau mau tambah lagi oppa?" tanya sekretarisnya yang ikut merayakan

"ne Seohyun~ssi, aku tak mau dibilang payah oleh mereka" ucag Kyuhyun lalu menegak minuman yang diberikan Seohyun. Kyuhyun benar2 mabuk berat. Seohyun berusaha menahan tubuh Kyuhyun dan membawanya pulang kerumah. Kyuhyun terus meracau memanggil Sooyoung yang berada di Jepang

"Sooyoung~ah" racau Kyuhyun

"cih! Mabuk pun kau tetap memanggil istrimu. Sebegitu cintanyakah kau padanya?" omel Seohyun "lihat saja nanti tuan Cho"
Seohyun memapah tubuh Kyuhyun begitu sampai dirumah. Ia melepas heelnya begitu saja. Sesampainya di kamar. Seohyun menidurkan Kyuhyun diranjang.

"Sooyoung~ah, jangan pergi, temani aku" Kyuhyun menarik tangan Seohyun dan membuatnya jatuh diatas tubuh Kyuhyun

"tak usah kurencanakan pun kau sudah melakukannya sendiri. Good boy!" gumam Seohyun.
Pagi hari, Sooyoung melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Ia baru saja pulang dari Jepang karena pekerjaannya sebagai model. Ia heran mengapa sepatunya berada diruang tamu

"kenapa sepatuku ada disini? Tapi sepertinya ini bukan sepatuku" Sooyoung masuk kekamarnya untuk melepas lelah dan bertemu suaminya. Namun apa yang dilihatnya, suaminya tidur bersama yeoja lain. Hatinya terasa seperti disayat ribuan sembilu. Airmata mulai mengalir deras.

"oppa??!! Neo!!" panggil Sooyoung dan membuat mereka membuka mata. Kyuhyun mengerjap-ngerjapkankan matanya. Ia terkejut melihat yeoja didepannya yang berlinang airmata

"Sooyoung~ah" panggil Kyuhyun

"kau… teganya…" Sooyoung semakin terisak

"S..Seohyun~ssi, kau sedang apa disini??" Kyuhyun terkejut melihat yeoja disampingnya

"kau?!! Pergi dari sini!!" usir Sooyoung penuh amarah. Dengan terburu-buru Seohyun membenarkan bajunya dan pergi.

"aku bisa jelaskan ini Sooyoung~ah"

"semuanya sudah jelas oppa!!" Sooyoung keluar dari rumah dan menjemput Luhan dirumah Ahra dan Yesung dan langsung mengambil penerbangan ke Amerika.

*flashback end*

berakhir dengan cerita Sooyoung, Yunho, suami Soojin, pulang.

"aku pulang" ucap Yunho.Soojin beranjak dan mengambil tas dan melepas jas yang dikenakan Yunho

"oh, ada Sooyoung~ah" ucap Yunho saat melihat Sooyoung dirumahnya.

"Appa!!!" teriak Baekhyun saat mendengar suara Yunho dan langsung menghambur ke pelukan Yunho. Luhan ikut berlari dibelakangnya lalu memeluk Sooyoung. Luhan memandang Sooyoung yang dibalas Sooyoung dengan senyuman.

"Baekhyun~ah, Luhan~ah, lanjutkan bermain kalian" ucap Yunho yang sadar dengan expresi Luhan.
"aniyo oppa, sepertinya Luhan sudah lelah... Lagipulah hari sudah sore sebaiknya kami pulang" ucap Sooyoung

"oh baiklah kalau begitu. Aku antar ya?" tawar Yunho

"tak usah oppa.. Aku membawa mobil, dan oppa kan barusaja pulang kerja, oppa pasti sangat lelah" tolak Sooyoung "kami pulang dulu,eonni,oppa.. Annyeong" Sooyoung dan Luhan pergi meninggalkan rumah Soojin.
Selama perjalanan Luhan hanya menatap keluar jendela. Ekspresi bocah itu benar-benar terlihat menyedihkan

"eomma, kapan Appa kesini? Aku sangat rindu Appa? Apa eomma tidak merindukan Appa?" pertanyaan Luhan sukses membuat Soo terdiam saat mereka turun dari mobil.
'eomma juga sangat merindukannya' batin Sooyoung

"Luhan~ah, Appa sangat sibuk disana. Jadi kau harus mengerti. Appa pasti akan kemari" jawab Sooyoung lembut sembari mengusap puncak kepala putranya.
'eomma tak tau Appa-mu akan kemari atau tidak' tanpa terasa airmata Sooyoung meluncur indah dipipi mulusnya.

***

Kyuhyun berjalan mengelilingi rumahnya. Mengingat kenangannya bersama keluarga kecilnya disetiap inchi sudut rumah. Ia memandang sebuah frame besar berisi foto pernikahannya. Disana, Ia dan Sooyoung tersenyum bahagia. Ia tersenyum pahit. Pandangannya lalu beralih ke frame2 kecil dibawahnya pada saat Luhan lahir. Diambilnya sebuah frame berisi foto mereka bertiga tertawa gembira dengan Luhan dipundak Kyuhyun saat mereka ke Lotte World. Disentuhnya wajah Sooyoung dan Luhan bergantian lalu menciumnya. Airmata Kyuhyun kembali meleleh seraya menaruh kembali frame itu ditempat semula.

"aku sangat mencintai kalian" gumam Kyuhyun pilu.

"apa yang harus aku lakukan Sooyoung~ah? Apa aku harus menyusul kalian ke Amerika?" tanyanya pada dirinya sendiri. Ia diam, berpikir sejenak "tentu saja!! Kenapa tak terpikirkan sejak dulu!!" ia tersenyum puas lalu berlari kekamar dan keluar membawa sebuah koper.
Sooyoung memandang pantulan dirinya dicermin. Ia mengenakan simple dress berwarna cream selutut dan dengan jepit rambut kecil diujung poni dan rambut bergelombangnya dibiarkan tergerai indah. Siapapun yang memandangnya akan terpesona oleh kecantikannya. Ia akan dinner berdua dengan Siwon jadi ia menitipkan Luhan pada Soojin. Ia dikejutkan oleh suara bel, Sooyoung pun segera turun dan menemui tamunya.
"annyeong oppa" sapa Sooyoung saat membuka pintu. Siwon hanya diam mematung memandangi Sooyoung dari ujung rambut hingga kaki jenjangnya "oppa?!" panggil Soo yang sukses membuat Siwon salah tingkah

"n..ne?"

"kenapa memandangiku seperti itu?" Sooyoung mulai risih dipandangi seperti itu

"a..anni, hanya saja, kau sangat cantik" puji Siwon, Sooyoung hanya menunduk malu "kajja!" Siwon
mengadahkan tangannya dan disambut oleh tangan Sooyoung.

"kita mau makan dimana oppa?" tanya Soo pada Siwon yang sedang berkonsentrasi menyetir.

"kau lihat saja nanti" Siwon tersenyum penuh arti.
Setelah sampai ditempat yang dituju, mereka disambut oleh pelayan yang berpakaian rapi. Di restaurant megah dan mewah itu hanya ada mereka berdua dan para pelayan. Mereka lalu memesan makanan. Dan tiba dessert mereka dihidangkan. Sooyoung makan dengan lahapnya sampai lidahnya menyentuh benda asing dan keras didalam dimulutnya. Ia pun mengambilnya.

"ige mwoya? Cincin?" Soo menimang2 cincin itu. Siwon tersenyum lalu mengambil benda itu dari tangan Soo dan membersihkannya dengan tissue kemudian memakaikannya dijemari Sooyoung

"Sooyoung~ah, saranghae. Will you marry me?" ucap Siwon to the point sambil menggenggam erat tangan Sooyoung. Sooyoung hanya terdiam mendengar ucapan Siwon yang tanpa basabasi itu. Ia tak tau harus bagaimana. Ia hanya menganggap Siwon sebagai rekan kerja, sahabat dan oppa-nya tidak lebih. Karena ia masih sangat mencintai Kyuhyun, perlahan airmatanya mengalir.

"mianhae oppa, aku tidak bisa" ucap Sooyoung melepas genggaman Siwon

"waeyo Sooyoung~ah? Apa kau masih mencintai suamimu?" tanya Siwon yang dijawab oleh anggukan kepala Sooyoung. "Sooyoung~ah, dengarkan aku.. suamimu sudah tidak mencintaimu lagi"

"bagaimana oppa bisa bicara seperti itu?!" tanya Sooyoung sedikit emosi dan tatapan tajam ke Siwon

"tentu saja! Jika dia mencintaimu, pasti dia akan datang menjemputmu! Tapi nyatanya tidak kan? Dia sama sekali tak menampakkan batang hidungnya! Sooyoung~ah lupakan dia, menikahlah denganku, kita mulai semuanya dari awal..." Siwon meyakinkan Sooyoung dan kembali menggenggam tangan Sooyoung. Sooyoung mulai terpancing ucapan Siwon. Ia bimbang...
Sementara Siwon mulai menampakkan senyum kemenangannya. Namun apa yang terjadi? Sooyoung menghempaskan tangannya dan pergi. Ia berusaha mengejar Sooyoung, namun Sooyoung sudah masuk kedalam taksi. Sooyoung menangis sepanjang perjalanan.
'benarkah Kyuhyun oppa sudah tidak mencintaiku?' pertanyaan itu terus saja menggelayut dibatinnya.
Ia berjalan gontai menuju rumahnya. Ia sampai lupa menjemput Luhan dirumah Soojin. Saat didepan rumahnya, ia melihat orang aneh yang duduk diteras rumahnya. Ia mengenakan hoodie hitam dan menutup kepalanya yang tertunduk. Hati Soo berdegup kencang
'siapa dia? Apa dia orang jahat?' pertanyaan itu muncul dibenak Sooyoung
ia berjalan mendekatinya "who..who are you?" tanya Sooyoung takut2 kalau tiba2 orang itu menyerangnya. Tapi ia tidak ada reaksi. Sooyoung semakin mendekat mencoba meraih tudung hoodie yang menutupi kepalanya. Tiba2 ia bergerak. Sooyoung bergerak mundur. Tapi ia diam lagi. Sooyoung bernapas lega.

"Siapa orang ini?" gumam Sooyoung

"Sooyoung~ah dimana PSP.ku??" ucapnya

"omo! Pria ini berbicara korea? dia tau namaku? PSP?" tanyanya. Ia mengenal suara itu. Ia mengingat ingat. Ia dikejutkan lagi oleh suara orang itu

"Luhan~ah, kembalikan PSP Appa! Apa kau tidak kasihan pada Appa-mu yang mulai kekurangan oksigen tanpa PSP itu, eoh?"
ia semakin yakin dengan suara itu. Perlahan dibukanya tudung hoodie itu, dan terpampanglah wajah yang sangat ia rindukan.

"Kyuhyun oppa!" panggil Sooyoung. Ia sangat senang karena suaminya datang padanya "tidak bertemu aku pun masih memikirkan PSP" gerutu Sooyoung
ia membangunkan Kyuhyun yang terlelap. Namun tak ada hasil ia tetap asyik dengan tidurnya. Dengan berat hati dan badan, ia memapah tubuh Kyuhyun yang beratnya lebih dari berat badannya ke kamar, ia menjatuhkan tubuh suaminya itu diranjang

"fiuh!" ia membuang keringat didahinya. Saat ia akan pergi, Kyuhyun menahannya dan menarik tubuh Sooyoung hingga jatuh diatas tubuhnya.

"jangan pergi, temani aku... Jebal" Kyuhyun mendekap Sooyoung

"ne oppa" jawab Sooyoung. Lalu Kyuhyun mengubah posisi menjadi Sooyoung yang berada dibawah.

"Sooyoung~ah, mianhae, jeongmal mianhae" ucap Kyuhyun tulus

"aku sudah memaafkan oppa sejak dulu"

"ne?" Kyuhyun bingung

"iya, aku sudah memaafkan oppa saat aku tiba disini, aku hanya menunggu oppa untuk datang sendiri kesini" jelas Sooyoung

"gomawo chagi~ya, jeongmal gomawoyo" Kyuhyun mengecup kening Sooyoung, lalu beralih kebibir. Sooyoung menarik tengkuk Kyuhyun untuk memperdalam ciuman mereka yang sudah lama tak mereka lakukan. Tangan kiri Kyuhyun mulai meraba punggung Sooyoung mencari risleting baju milik Sooyoung. Sedangkan tangan kanannya menahan agar tubuhnya tak menindih tubuh Sooyoung. Mereka melupakan Luhan yang sedang dirumah Soojin. #poor Luhan
Pagi hari, Soojin mengantar Luhan pulang. Ia masuk begitu saja karena semalaman tidak dikunci. Dan membuka kasar pintu kamar Sooyoung

'BRAAAK'
"yaa! Choi Sooyoung!!-" Kyuhyun dan Soo segera menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka yang terbuka sebagian tadi.

"yaaa! Eonni!"

"yaaa! Noona!"
teriak Kyuyoung bersamaan. Soojin hanya cengengesan tanpa dosa.

"hehehe mianhae..."
begitu mendengar teriakan Appa-nya, Luhan berlari dan berteriak "Appa!!" namun dicegah Soojin dengan kembali menutup pintu kamar
Kyuyoung hanya tersenyum.

"kenapa gomo menutup pintunya? Aku ingin bertemu Appa.." ucap Luhan hampir menangis

"bertemu Appa-nya nanti saja ya, kalau Appa sudah mandi" jawab Soojin "kajja, kita sarapan" ajak Soojin

"kau mau kemana chagi~ya?" Kyuhyun memeluk tubuh Sooyoung saat akan pergi

"lepaskan oppa! Aku mau mandi" ucap Sooyoung

"kita mandi bersama ne?" Kyuhyun mengeluarkan evil smirknya

"yaaa! Kau ini sudah tua, tapi masih minta mandi bersama.. Dasar ahjussi yadong!" Sooyoung pergi kekamar mandi, sementara Kyuhyun hanya memandangi anae-nya itu sambil tersenyum.



-END-


Maaf kalo masih  ada typo^^ Thanks for reading^^ don’t forget to comment^^

At Least You’re Still With Me


Tittle :
 At Least You’re Still With Me
Length : Oneshoot
Rating : PG-17
Genre : Romance
Author : Heeyoung
Casts :
-       Cho sooyooung
-       Cho Kyuhyun
And others

Anneyong haseyo knightdeul~^^ aku penulis FF amatir datang membawa FF KyuYoung. Ini FF udah lama dan pernah dipublish sebelumnya di fb dan page dengan judul yang sama, tapi ini sudah direvisi^^ jika Knightdeul menemukan kesamaan dengan FF lain bisa mention ke acc. twitterku @uut__ atau fbku Utami Nur rismayanti^^

Happy reading guys~^^



~at least you’re still here with me~



Sooyoung pov

Sudah hampir 6 bulan aku dan suamiku berpisah, namun tidak bercerai. Sebenarnya, aku bisa menceraikannya kapan saja, tapi aku memilih bertahan demi putra semata wayang kami, Luhan yang kini hampir menginjak usia 4 tahun. Setiap saat ia selalu bertanya tentang Appa-nya. Aku samasekali tak khawatir jika ia bertanya, "kapan Appa kesini?" aku hanya perlu menjelaskan kalau appanya sedang sibuk. Tapi jika dia mulai menangis sambil memanggil Appa-nya aku mulai kerepotan dan terkadang ikut menangis karena tak tega melihatnya begitu merindukan Appa-nya, terpaksa aku menelponya agar Luhan berhenti menangis, dan itupun tidak menggunakan nomor pribadiku. Ia tak pernah bertanya dimana kami tinggal, ia hanya tau kalau kami di Amerika karena mungkin berita tentangku sudah tersebar hingga ke Korea. Aku bekerja sebagai model di negeri paman sam ini. Aku tak pernah menceritakan tentang Luhan ke media. Hanya segelintir orang yang tau.

sooyoung pov end

"eomma, aku ingin ikut eomma bekerja" rengek Luhan saat mereka sedang menyantap sarapan pagi.

"geurae, tapi kau jangan nakal, arraseo?"

"ne!" jawab Luhan riang. Saat mereka makan, seseorang mengetuk pintu, Sooyoung segera bangkit untuk membukakan pintu.

"annyeong Sooyoung~ah" sapa orang itu begitu Soo membuka pintu

"annyeong oppa, kau cepat sekali sampai. Kau mau sarapan oppa?" tanya Sooyoung lalu mempersilahkan tamunya masuk

"gomawo,aku sudah sarapan tadi"

"eomma! Aku sudah selesai! Siwon ahjusshi!" teriak Luhan saat mengetahui tamu pagi mereka.

"omo! Luhan~ah, kau tambah gemuk dan berat." ucap Siwon saat menggendong Luhan "Kau pasti mewarisi Keshiksinan eomma-mu?"

"aku mendengarnya oppa!" ucap Sooyoung jutek. Siwon dan Luhan tertawa.

"kajja kita berangkat!" sambung Siwon
Mereka bertiga pergi menuju tempat untuk melakukan aktivitas sehari2.


"Summer!" seseorang memanggil Sooyoung saat sedang berjalan di lobby kantor dan membuat mereka berhenti dan menoleh ke sumber suara
"oh Jessica" jawab Sooyoung. Seseorang yang dipanggil Jessica adalah manager manager Sooyoung. Jessica berlari kecil untuk mendekati mereka bertiga.

"Sooyoung~ah, aku duluan, annyeong! Bye jagoan" Siwon berhigh five dengan Luhan, lalu membungkukan badan pada Jessica

"one step closer,huh? Dari tatapannya sepertinya dia menyukaimu" ucap Jessica setelah Siwon pergi dan menyikut kecil lengan Sooyoung

"no way!" balas Sooyoung dengan canda

"hi Sehun" sapa Jessica

"hi aunt Jessy" jawab Luhan

"ada jadwal apa hari ini?" tanya Sooyoung
Jessica mulai mengotak-atik i-pad ditangannya "tidak terlalu padat, hanya pemotretan untuk majalah fashion" jawab Jessica

"okay, thanks" berakhir dengan ucapan Sooyoung, Siwon muncul lagi

"ada apa oppa?" tanya Sooyoung

"anni, apa jadwalmu padat hari ini?"
Saat Sooyoung hendak menjawab, muncul seseorang yang tidak diinginkan

"Andrew!" orang itu langsung memeluk Siwon "I miss you so much"

"Stella,please don't do this" ucap Siwon berusaha melepas pelukan Stela yang membuatnya merasa risih

"you didn't miss me,huh?" Stella merajuk

"oppa, eonni, kami permisi dulu" ucap Sooyoung merasa kehadirannya menimbulkan aura yang tidak mengenakkan "Luhan~ah ayo pamit pada Siwon ahjussi dan Stella noona" perintah Sooyoung

"annyeong ahjussi, noona" ucap Luhan, mereka membungkukan badan lalu pergi. Mereka bertiga meninggalkan Stella yang masih memeluk Siwon. Siwon hanya menatap kepergian Sooyoung

"it's an office Stella! Tolong berperilaku seajarnya!" Siwon naik pitam lalu melepas paksa pelukan Stella dan pergi meninggalkannya
'Andrew is already change because of that girl!' batin Stella sambil menatap sengit pintu yang dilewati Sooyoung, Jessica, dan Luhan seolah bayangan mereka masih tertinggal.
Ia menghentikan langkah seorang staff

"who is he?" tanya Stella

"who?" staff itu bingung tidak mengerti yang dimaksud Stella

"that little boy!"

"oohh.. He is her son" jawab sang staff

"son?! Summer's son?!" Stella terkejut. Ia baru mengetahui kalau Luhan adalah anak Sooyoung.
Stella Kim menganggap Sooyoung adalah rivalnya baik didunia entertaiment atau pun di dunia nyata. Meskipun bernaung di management yang sama Stella mengganggap semua yang berkaitan tentang dirinya dan Sooyoung adalah persaingan. Begitupun dengan soal merebut hati si perfect model Andrew Choi yang biasa dipanggil Sooyoung dengan Siwon oppa. Ia sudah menganggap Siwon seperti kakaknya sendiri. Tapi tidak dengan Siwon, ia memiliki perasaan yang lebih terhadap Sooyoung. Tapi sebesar apapun perasaan Siwon terhadap Sooyoung, takkan mampu mengalahkan cinta Sooyoung kepada Kyuhyun. Karena jauh didalam lubuk hatinya ia masih sangat mencintai Kyuhyun meski suaminya itu pernah membuatnya terluka.

S k i p

Sementara di salah satu rumah mewah di Seoul, seorang pria setengah sadar sedang menikmati minuman beralkhohol sampai seseorang menghentikan kegiatannya

"yaa! Berhenti merusak hidupmu Cho Kyuhyun!!" ucap orang itu seraya mengambil gelas dari tangan Kyuhyun

"yaa sudahlah, tak ada yang peduli dengan apa yang aku lakukan!" Kyuhyun mengambil kembali minumannya namun tak sampai

"aku peduli!!"

"kau?"

"aku noona-mu tentu saja aku peduli padamu!"

"sudahlah noona, aku hidup dengan benar pun, Sooyoung~ah tak kan kembali!"

"Sooyoung~ah pergi itu karena kebodohanmu!" Ahra membanting gelas yang dipegangnya. Kyuhyun diam mematung

"noona benar,ini semua kesalahanku!!!" Kyuhyun berteriak dan menjambak rambutnya sendiri lalu tertunduk lesu.
Hingga tanpa terasa butiran bening mengalir dari mata seorang Cho Kyuhyun. Ahra sangat prihatin melihat keadaan dongsaeng kesayangannya yang terpuruk karena masalah rumah tangga. Ia pun memeluk Kyuhyun hangat,membelainya penuh kasih sayang.

"apa yang harus aku lakukan noona? Aku tak mau kehilangan istri dan anakku" Kyuhyun tersedu dipelukan Ahra.

"tenangkan dirimu, pikirkan yang terbaik untuk kalian. Semua jawaban ada dalam dirimu sendiri. Kau sudah besar Kyuhyun~ah" ucap Ahra lembut. Perlahan lahan tangisan Kyuhyun mereda. Ia memikirkan perkataan Ahra. Bagaimanapun juga ia masih sangat mencintai Sooyoung. Ia tak mau kehilangan anae dan buah hatinya


S k i p


Sooyoung sedang sibuk pada pekerjaannya didampingi manager setianya Jessica yang sedang mengutak atik i-pad.
Sooyoung menghampiri Jessica.
Tiba-tiba hp Sooyoung berdering. Dari Siwon.
"ne oppa?"

"ani, wae?"

"ne"

"ne" sambungan terputus

"dia bicara apa?" tanya Jessica tanpa mengalihkan pandangan dari i-padnya

"dia siapa?" sooyoung tidak mengerti. Jessica menghentikan kegiatannya dan menatap Sooyoung "tentu saja Tuan Choi"

"darimana kau tau?"

"disini (Amerika) siapa lagi yang kau panggil 'oppa?'"

"hehehe" Sooyoung nyengir kuda "dia mengajakku makan malam" jawab Sooyoung

"really?! Kurasa dia akan melamarmu" ucap Jessica

"impossible!"

"okay! Kita lihat saja" Jessica tersenyum menyeringai

***

"Sooyoung~ah, bagaimana Kyuhyun?" tanya Soojin saat mereka sedang berada dirumah Soojin

"molla eonni" jawabnya singkat

"apa kau tau keadaan Kyuhyun sekarang?" tanya Soojin lagi. Sooyoung hanya menggeleng pelan. Soojin menghela napas

"Keadannya benar benar...Kacau.setiap hari ia mabuk dan depresi" jelas Soojin

"darimana eonni tau?" tanya Sooyoung memandang kakak satu-satunya itu

"Ahra yang memberitahuku, dia memintaku untuk menanyakan apa kau mau memaafkan Kyuhyun?"

"aku sudah memaafkan Kyuhyun oppa sejak tiba di Amerika.Rasa cinta untuk Kyuhyun oppa mengalahkan segalanya.Aku hanya menunggu Kyuhyun oppa datang dan meminta maaf atas kesadarannya sendiri" ucap Sooyoung

"sebenarnya apa yang terjadi Sooyoung~ah?"
Sooyoung menghela napas kembali mengingat kejadian menyakitkan itu

*flashback*

Kyuhyun dan rekan2nya baru saja mendapatkan proyek besar dan mereka merayakannya di sebuah bar.

"aku sudah" ucap Kyuhyun

"yaa... Kau payah Kyuhyun~ah" ucap rekannya setengah sadar

"geurae, biasanya kau yang paling kuat" tambah rekannya yang lain

"kau mau tambah lagi oppa?" tanya sekretarisnya yang ikut merayakan

"ne Seohyun~ssi, aku tak mau dibilang payah oleh mereka" ucag Kyuhyun lalu menegak minuman yang diberikan Seohyun. Kyuhyun benar2 mabuk berat. Seohyun berusaha menahan tubuh Kyuhyun dan membawanya pulang kerumah. Kyuhyun terus meracau memanggil Sooyoung yang berada di Jepang

"Sooyoung~ah" racau Kyuhyun

"cih! Mabuk pun kau tetap memanggil istrimu. Sebegitu cintanyakah kau padanya?" omel Seohyun "lihat saja nanti tuan Cho"
Seohyun memapah tubuh Kyuhyun begitu sampai dirumah. Ia melepas heelnya begitu saja. Sesampainya di kamar. Seohyun menidurkan Kyuhyun diranjang.

"Sooyoung~ah, jangan pergi, temani aku" Kyuhyun menarik tangan Seohyun dan membuatnya jatuh diatas tubuh Kyuhyun

"tak usah kurencanakan pun kau sudah melakukannya sendiri. Good boy!" gumam Seohyun.
Pagi hari, Sooyoung melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. Ia baru saja pulang dari Jepang karena pekerjaannya sebagai model. Ia heran mengapa sepatunya berada diruang tamu

"kenapa sepatuku ada disini? Tapi sepertinya ini bukan sepatuku" Sooyoung masuk kekamarnya untuk melepas lelah dan bertemu suaminya. Namun apa yang dilihatnya, suaminya tidur bersama yeoja lain. Hatinya terasa seperti disayat ribuan sembilu. Airmata mulai mengalir deras.

"oppa??!! Neo!!" panggil Sooyoung dan membuat mereka membuka mata. Kyuhyun mengerjap-ngerjapkankan matanya. Ia terkejut melihat yeoja didepannya yang berlinang airmata

"Sooyoung~ah" panggil Kyuhyun

"kau… teganya…" Sooyoung semakin terisak

"S..Seohyun~ssi, kau sedang apa disini??" Kyuhyun terkejut melihat yeoja disampingnya

"kau?!! Pergi dari sini!!" usir Sooyoung penuh amarah. Dengan terburu-buru Seohyun membenarkan bajunya dan pergi.

"aku bisa jelaskan ini Sooyoung~ah"

"semuanya sudah jelas oppa!!" Sooyoung keluar dari rumah dan menjemput Luhan dirumah Ahra dan Yesung dan langsung mengambil penerbangan ke Amerika.

*flashback end*

berakhir dengan cerita Sooyoung, Yunho, suami Soojin, pulang.

"aku pulang" ucap Yunho.Soojin beranjak dan mengambil tas dan melepas jas yang dikenakan Yunho

"oh, ada Sooyoung~ah" ucap Yunho saat melihat Sooyoung dirumahnya.

"Appa!!!" teriak Baekhyun saat mendengar suara Yunho dan langsung menghambur ke pelukan Yunho. Luhan ikut berlari dibelakangnya lalu memeluk Sooyoung. Luhan memandang Sooyoung yang dibalas Sooyoung dengan senyuman.

"Baekhyun~ah, Luhan~ah, lanjutkan bermain kalian" ucap Yunho yang sadar dengan expresi Luhan.
"aniyo oppa, sepertinya Luhan sudah lelah... Lagipulah hari sudah sore sebaiknya kami pulang" ucap Sooyoung

"oh baiklah kalau begitu. Aku antar ya?" tawar Yunho

"tak usah oppa.. Aku membawa mobil, dan oppa kan barusaja pulang kerja, oppa pasti sangat lelah" tolak Sooyoung "kami pulang dulu,eonni,oppa.. Annyeong" Sooyoung dan Luhan pergi meninggalkan rumah Soojin.
Selama perjalanan Luhan hanya menatap keluar jendela. Ekspresi bocah itu benar-benar terlihat menyedihkan

"eomma, kapan Appa kesini? Aku sangat rindu Appa? Apa eomma tidak merindukan Appa?" pertanyaan Luhan sukses membuat Soo terdiam saat mereka turun dari mobil.
'eomma juga sangat merindukannya' batin Sooyoung

"Luhan~ah, Appa sangat sibuk disana. Jadi kau harus mengerti. Appa pasti akan kemari" jawab Sooyoung lembut sembari mengusap puncak kepala putranya.
'eomma tak tau Appa-mu akan kemari atau tidak' tanpa terasa airmata Sooyoung meluncur indah dipipi mulusnya.

***

Kyuhyun berjalan mengelilingi rumahnya. Mengingat kenangannya bersama keluarga kecilnya disetiap inchi sudut rumah. Ia memandang sebuah frame besar berisi foto pernikahannya. Disana, Ia dan Sooyoung tersenyum bahagia. Ia tersenyum pahit. Pandangannya lalu beralih ke frame2 kecil dibawahnya pada saat Luhan lahir. Diambilnya sebuah frame berisi foto mereka bertiga tertawa gembira dengan Luhan dipundak Kyuhyun saat mereka ke Lotte World. Disentuhnya wajah Sooyoung dan Luhan bergantian lalu menciumnya. Airmata Kyuhyun kembali meleleh seraya menaruh kembali frame itu ditempat semula.

"aku sangat mencintai kalian" gumam Kyuhyun pilu.

"apa yang harus aku lakukan Sooyoung~ah? Apa aku harus menyusul kalian ke Amerika?" tanyanya pada dirinya sendiri. Ia diam, berpikir sejenak "tentu saja!! Kenapa tak terpikirkan sejak dulu!!" ia tersenyum puas lalu berlari kekamar dan keluar membawa sebuah koper.
Sooyoung memandang pantulan dirinya dicermin. Ia mengenakan simple dress berwarna cream selutut dan dengan jepit rambut kecil diujung poni dan rambut bergelombangnya dibiarkan tergerai indah. Siapapun yang memandangnya akan terpesona oleh kecantikannya. Ia akan dinner berdua dengan Siwon jadi ia menitipkan Luhan pada Soojin. Ia dikejutkan oleh suara bel, Sooyoung pun segera turun dan menemui tamunya.
"annyeong oppa" sapa Sooyoung saat membuka pintu. Siwon hanya diam mematung memandangi Sooyoung dari ujung rambut hingga kaki jenjangnya "oppa?!" panggil Soo yang sukses membuat Siwon salah tingkah

"n..ne?"

"kenapa memandangiku seperti itu?" Sooyoung mulai risih dipandangi seperti itu

"a..anni, hanya saja, kau sangat cantik" puji Siwon, Sooyoung hanya menunduk malu "kajja!" Siwon
mengadahkan tangannya dan disambut oleh tangan Sooyoung.

"kita mau makan dimana oppa?" tanya Soo pada Siwon yang sedang berkonsentrasi menyetir.

"kau lihat saja nanti" Siwon tersenyum penuh arti.
Setelah sampai ditempat yang dituju, mereka disambut oleh pelayan yang berpakaian rapi. Di restaurant megah dan mewah itu hanya ada mereka berdua dan para pelayan. Mereka lalu memesan makanan. Dan tiba dessert mereka dihidangkan. Sooyoung makan dengan lahapnya sampai lidahnya menyentuh benda asing dan keras didalam dimulutnya. Ia pun mengambilnya.

"ige mwoya? Cincin?" Soo menimang2 cincin itu. Siwon tersenyum lalu mengambil benda itu dari tangan Soo dan membersihkannya dengan tissue kemudian memakaikannya dijemari Sooyoung

"Sooyoung~ah, saranghae. Will you marry me?" ucap Siwon to the point sambil menggenggam erat tangan Sooyoung. Sooyoung hanya terdiam mendengar ucapan Siwon yang tanpa basabasi itu. Ia tak tau harus bagaimana. Ia hanya menganggap Siwon sebagai rekan kerja, sahabat dan oppa-nya tidak lebih. Karena ia masih sangat mencintai Kyuhyun, perlahan airmatanya mengalir.

"mianhae oppa, aku tidak bisa" ucap Sooyoung melepas genggaman Siwon

"waeyo Sooyoung~ah? Apa kau masih mencintai suamimu?" tanya Siwon yang dijawab oleh anggukan kepala Sooyoung. "Sooyoung~ah, dengarkan aku.. suamimu sudah tidak mencintaimu lagi"

"bagaimana oppa bisa bicara seperti itu?!" tanya Sooyoung sedikit emosi dan tatapan tajam ke Siwon

"tentu saja! Jika dia mencintaimu, pasti dia akan datang menjemputmu! Tapi nyatanya tidak kan? Dia sama sekali tak menampakkan batang hidungnya! Sooyoung~ah lupakan dia, menikahlah denganku, kita mulai semuanya dari awal..." Siwon meyakinkan Sooyoung dan kembali menggenggam tangan Sooyoung. Sooyoung mulai terpancing ucapan Siwon. Ia bimbang...
Sementara Siwon mulai menampakkan senyum kemenangannya. Namun apa yang terjadi? Sooyoung menghempaskan tangannya dan pergi. Ia berusaha mengejar Sooyoung, namun Sooyoung sudah masuk kedalam taksi. Sooyoung menangis sepanjang perjalanan.
'benarkah Kyuhyun oppa sudah tidak mencintaiku?' pertanyaan itu terus saja menggelayut dibatinnya.
Ia berjalan gontai menuju rumahnya. Ia sampai lupa menjemput Luhan dirumah Soojin. Saat didepan rumahnya, ia melihat orang aneh yang duduk diteras rumahnya. Ia mengenakan hoodie hitam dan menutup kepalanya yang tertunduk. Hati Soo berdegup kencang
'siapa dia? Apa dia orang jahat?' pertanyaan itu muncul dibenak Sooyoung
ia berjalan mendekatinya "who..who are you?" tanya Sooyoung takut2 kalau tiba2 orang itu menyerangnya. Tapi ia tidak ada reaksi. Sooyoung semakin mendekat mencoba meraih tudung hoodie yang menutupi kepalanya. Tiba2 ia bergerak. Sooyoung bergerak mundur. Tapi ia diam lagi. Sooyoung bernapas lega.

"Siapa orang ini?" gumam Sooyoung

"Sooyoung~ah dimana PSP.ku??" ucapnya

"omo! Pria ini berbicara korea? dia tau namaku? PSP?" tanyanya. Ia mengenal suara itu. Ia mengingat ingat. Ia dikejutkan lagi oleh suara orang itu

"Luhan~ah, kembalikan PSP Appa! Apa kau tidak kasihan pada Appa-mu yang mulai kekurangan oksigen tanpa PSP itu, eoh?"
ia semakin yakin dengan suara itu. Perlahan dibukanya tudung hoodie itu, dan terpampanglah wajah yang sangat ia rindukan.

"Kyuhyun oppa!" panggil Sooyoung. Ia sangat senang karena suaminya datang padanya "tidak bertemu aku pun masih memikirkan PSP" gerutu Sooyoung
ia membangunkan Kyuhyun yang terlelap. Namun tak ada hasil ia tetap asyik dengan tidurnya. Dengan berat hati dan badan, ia memapah tubuh Kyuhyun yang beratnya lebih dari berat badannya ke kamar, ia menjatuhkan tubuh suaminya itu diranjang

"fiuh!" ia membuang keringat didahinya. Saat ia akan pergi, Kyuhyun menahannya dan menarik tubuh Sooyoung hingga jatuh diatas tubuhnya.

"jangan pergi, temani aku... Jebal" Kyuhyun mendekap Sooyoung

"ne oppa" jawab Sooyoung. Lalu Kyuhyun mengubah posisi menjadi Sooyoung yang berada dibawah.

"Sooyoung~ah, mianhae, jeongmal mianhae" ucap Kyuhyun tulus

"aku sudah memaafkan oppa sejak dulu"

"ne?" Kyuhyun bingung

"iya, aku sudah memaafkan oppa saat aku tiba disini, aku hanya menunggu oppa untuk datang sendiri kesini" jelas Sooyoung

"gomawo chagi~ya, jeongmal gomawoyo" Kyuhyun mengecup kening Sooyoung, lalu beralih kebibir. Sooyoung menarik tengkuk Kyuhyun untuk memperdalam ciuman mereka yang sudah lama tak mereka lakukan. Tangan kiri Kyuhyun mulai meraba punggung Sooyoung mencari risleting baju milik Sooyoung. Sedangkan tangan kanannya menahan agar tubuhnya tak menindih tubuh Sooyoung. Mereka melupakan Luhan yang sedang dirumah Soojin. #poor Luhan
Pagi hari, Soojin mengantar Luhan pulang. Ia masuk begitu saja karena semalaman tidak dikunci. Dan membuka kasar pintu kamar Sooyoung

'BRAAAK'
"yaa! Choi Sooyoung!!-" Kyuhyun dan Soo segera menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka yang terbuka sebagian tadi.

"yaaa! Eonni!"

"yaaa! Noona!"
teriak Kyuyoung bersamaan. Soojin hanya cengengesan tanpa dosa.

"hehehe mianhae..."
begitu mendengar teriakan Appa-nya, Luhan berlari dan berteriak "Appa!!" namun dicegah Soojin dengan kembali menutup pintu kamar
Kyuyoung hanya tersenyum.

"kenapa gomo menutup pintunya? Aku ingin bertemu Appa.." ucap Luhan hampir menangis

"bertemu Appa-nya nanti saja ya, kalau Appa sudah mandi" jawab Soojin "kajja, kita sarapan" ajak Soojin

"kau mau kemana chagi~ya?" Kyuhyun memeluk tubuh Sooyoung saat akan pergi

"lepaskan oppa! Aku mau mandi" ucap Sooyoung

"kita mandi bersama ne?" Kyuhyun mengeluarkan evil smirknya

"yaaa! Kau ini sudah tua, tapi masih minta mandi bersama.. Dasar ahjussi yadong!" Sooyoung pergi kekamar mandi, sementara Kyuhyun hanya memandangi anae-nya itu sambil tersenyum.



-END-


Maaf kalo masih  ada typo^^ Thanks for reading^^ don’t forget to comment^^