Tittle
: The Power of Love ( How Great is Your Love )
Casts :
-
Choi Sooyoung
-
Cho Kyuhyun
- Seo Joo Hyun
-Choi Si Won
-Cho & Choi family
Genre
: romance, sad, AU
PG :
15+
-The Power of Love-
Hari
yang indah di Seoul. Matahari bersinar cerah, bunga-bunga indah bermekaran,
burung-burung berkicau riang. Dua sejoli yang sedang merangkai kasih tersenyum
bahagia. Sang yeoja duduk bersandar dibawah pohon rindang sedangkan sang namja
berbaring dipaha yeoja-nya.
“Oppa?”
panggil sang yeoja
“mmmm…?”
“apa
kau mencintaku?” Tanya sang yeoja, membuat namja yang tertidur itu segera
bangkit dan duduk disamping yeojanya
“wae?
Kenapa kau bertanya seperti itu Sooyoung-ah?”
“aniya,
hanya bertanya” jawab Sooyoung sambil tersenyum manis lalu namja itu mencium
bibir Sooyoung sekilas.
“Kyuhyun
oppa!” Sooyoung memukul lengan namjachingu-nya
“wae?
Kenapa kau memukulku? Masa aku tidak boleh mencium yeojachingu-ku sendiri?”
protes Kyuhyun.
“bukan
begitu oppa, ini kan tempat umum, aku malu” jawab Sooyoung sambil
menggembungkan pipinya.
Kyuhyun
mengacak-acak rambut Sooyoung dengan gemas “aigoo~ menggemaskan sekali yeojaku
ini”
“oppa!!”
Sooyoung menyingkirkan tangan Kyuhyun dan Kyuhyun hanya tertawa. “oppa?”
panggil Sooyoung saat tawa Kyuhyun berhenti.
“hmmm??”
“aku
ada tantangan untuk oppa” ucap Sooyoung sambil menatap lurus.
“tantangan
apa? Berman game satu minggu non-stop?”
“aniyo.. itu terlalu mudah”
“lalu tantangan apa yang kau
inginkan untuk aku melewatinya? Jangan
panggil aku Cho Kyuhyun jika aku tak bisa menaklukannya” Sombong Kyuhyun
“cihh! Betapa percaya dirinya kau
oppa” remeh Sooyoung “kalau oppa bisa melewatinya, aku akan menuruti apa yang
oppa inginkan” tantang Sooyoung dengan tatapan meremehkan pada Kyuhyun
“termasuk menikah?” Tanya Kyuhyun
antusias. Sooyoung mengangguk. “baiklah tantangan apa yang harus aku lewati?”
Sooyoung menarik napas. “tantangannya
adalah… oppa tidak boleh berkomunikasi denganku selama satu minggu”
“mwo??!” Kyuhyun menatap Sooyoung
heran “yaa… tantangan macam apa itu?”
“kalau oppa tidak sanggup tidak ada
pernikahan!!” Jawab Sooyoung tegas.
“aishh… jagi-ya kau jangan aneh-aneh”
Kyuhyun protes
“oppa tidak sanggup? Ya sud-“
“ne, ne! oppa sanggup” Kyuhyun
memotong omongan Sooyoung
“oppa memang bisa diandalkan”
-Sooyoung
pov-
“oppa memang bisa diandalkan” aku
senang saat Kyuhyun oppa menyetujui permainanku. Mianhae
oppa, jeongmal mianhaeyo… hanya ini yang bisa aku lakukan untukmu. Aku tak mau
kau mengkhawatirkanku. Aku tak mau terlihat lemah dihadapanmu.
“jagi-ya? Kau
sedang memikirkan apa?” Tanya Kyuhyun oppa
“a.. aniyo oppa,
aku hanya memikirkan sebuah pemintaan” jawabku
“apa yang kau
inginkan? Baju baru? Mobil baru?-“
“yaaa! Oppa
pikir aku yeoja materialistik, hmmm?” aku memotong ucapan Kyuhyun oppa. Dia
pikir aku yeoja seperti apa.
“mianhae
jagi-ya… apa yang kau inginkan,hmmm? Katakan saja oppa pasti akan
mengabulkannya”
“aku… aku hanya ingin ciuman yang
tulus dari oppa… hanya itu”
“hmmmm…. Sangat mudah melakukannya”
ucap Kyuhyun oppa, lalu ia mulai mendekatkan wajahnya, aku memejamkan mataku
dan kurasakan sentuhan lembut menyentuh bibirku.
-Kyuhyun
pov-
Aneh sekali pemintaan yeoja-ku itu. Aku
pikir dia akan meminta barang mahal atau sejenisnya ternyata hanya sebuah
ciuman tulus. Tentu saja aku mengabulkannya, tanpa ia pinta pun aku selalu
melakukannya. Haaahh…. Aku harus melakukan tantangan konyolnya. Mana bisa aku
tidak berhubungan dengannya selama satu minggu? Satu detik pun aku tak bisa
tanpanya. Dan pada saat aku bertemu dengannya satu minggu lagi, aku akan melamarnya. Ya! Aku harus melakukanya. Aku
pikir memang sudah saatnya. 5 tahun mengenal dan mencintainya, 2 tahun
bersamanya, total 7 tahun aku bersamanya
dan aku berharap aku memiliki dan hidup bersamanya sampai maut memisahkan.
Baiklah… kita mulai permainan konyol ini
calon Nyonya Cho.
-Normal pov-
7
days later…
Kursi
tunggu didepan ruang operasi di Seoul International Hospital dipenuhi keluarga
Choi. Salah seorang anggota mereka sedang berjuang melawan penyakit yang
dideritannya hampir selama 8 tahun. Choi Sooyoung, ia sedang bergulat dengan
kanker otak yang diidapnya dengan bantuan dokter. 8 tahun ia menahan kesakitan
itu sendiri. Hanya Eomma,Appa dan oppa-nya -Siwon- yang tahu. Kyuhyun pun tak tahu
menahu tentang penyakit itu. Hampir 5 jam pintu itu tertutup, akhirnya terbuka
juga. Semuanya langsung menyerbu sang dokter.
“dokter, bagaimana dengan putri saya dok?”
Tanya tuan Choi
“iya dok, bagaimana yeo-dongsaeng saya?”
Siwon ikut bertanya
Dokter melepas maskernya dan menghela
napas. “jeosonghamnida, kami telah berusaha semampu kami, namun Tuhan
berkehendak lain.. jeongmal jeosonghamnida” ucap sang dokter lalu meninggalkan
ketiga orang yang masih terpaku. Siwon lalu mengejar dokter itu dan
mencengkeram leher baju operasinya.
“yaaa!!!! Kau bicara apa??!! Jangan
mempermainkan kami??!! Dia adikku satu-satunya!!!!” Siwon berteriak didepan
wajah sang dokter dengan penuh amarah
“jeosonghmnida tuan, kami sudah melakukan
yang terbaik, tapi Tuhan berkehendak lain” jawab sang dokter setenang mungkin.
“bohoooonnnnggg!!!!!” Siwon hampir memukul
dokter itu, namun dapat dicegah oleh tuan Choi
“Siwon-ah!! Cukup!! Kita harus terima
kenyataan kalau Sooyoung sudah ‘pergi’ meninggalkan kita semua!!” ucap tuan
Choi sambil menarik Siwon dan cengkramannya terlepas lalu dokter pun pergi dari
hadapan Siwon. Siwon terduduk lemas dilantai. Matanya memanas, perlahan air
matanya jatuh membasahi pipinya. Mulutnya bagai terkunci rapat, matanya
menerawang kosong. Ia harus kehilangan yeo-dongsaeng yang paling ia sayangi.
In
another place…
Kyuhyun sedang berbaring menimang dua
cincin yang terdapat ukiran nama ‘Sooyoung’ dan yang satunya ‘Kyuhyun’. Dimana
yang terukir namanya akan dikenakan Sooyoung dan sebaliknya. Tiba-tiba frame
disamping tempat tidurnya yang berisi gambar Sooyoung dan dirinya jatuh
berantakan.
“aigoo~ kenapa bisa pecah? Aku sama sekali
tidak menyentuhnya” gumamnya sambil berjongkok didepan pecahan frame itu.
“ahhh!!!!” teriak Kyuhyun saat jarinya
tergores pecahan kaca. Ia mulai diselimuti perasaan yang membuatnya tak nyaman.
“Sooyoung-ah…” gumamnya
-Kyuhyun
pov-
Yes!!! Hari ini aku akan bertemu yeoja-ku
setelah berjuang melawan rindu yang amat sangat. Sooyoung-ah, tunggu calon
nampyeon-mu yang tampan ini.
“kau mau kemana Kyuhyun-ah? Rapi sekali?”
Tanya eomma saat aku berlari menuruni tangga
“aku akan menjemput calon menantu eomma”
“Sooyoung-ah?” Tanya eomma lagi
“tentu saja, memang siapa lagi? Aku pergi
dulu eomma” huh eomma, jangan pikir kalau aku playboy.
“hati-hati Kyuhyun-ah!”
“ne!”
Aku melangkah pasti menuju mobilku dan
mengarahkannya ke rumah yeoja-ku yang cantik. Senyumku pun selalu mengembang
membayangkan wajah bahagianya saat aku melamarnya nanti. Saat aku memasuki
gerbang rumahnya, aku melihat keramaian. Dan orang-orang keluar dari rumahnya
dengan ekspresi yang hampir semuanya sama, yaitu sedih dan ada pula yang
menangis. Ada apa? Aku turun dari mobil dan melihat orang-orang yang menangis.
Aku ingin bertanya tapi sepertinya mereka tidak bisa di ganggu lalu aku melihat
Siwon hyung. Aku langsung menghampirinya
“hyung?!” aku setengah berlari
menghampirinya. Matanya merah dan sembab. Siwon hyung menangis? “ada apa ini
hyung? Kenapa mereka menangis? Sooyoung dimana?” Siwon hyung hanya diam lalu
mengajakku masuk. Aku melihat sebuah peti putih didepanku. Siapa yang
meninggal? Siwon hyung menatapku. Tatapannya mengisyaratkan agar aku melihat ke
dalam peti itu. Perlahan aku melangkah mendekati peti putih itu dan melihat
siapa yang ada di dalamnya.
-Normal
pov-
Kyuhyun berjalan mendekati peti itu.
Perlahan mulai terlihat siapa ynag berada di dalam peti itu.
‘DEG!’
Tubuhnya membatu. Mulutnya tak mampu
mengucapkan satu kata apapun. Butiran bening mulai menggenang di pelupuk
matanya lalu meluncur deras di pipinya. Wajah damai Sooyoung menyambutnya. Ia
terlihat sangat cantik. Matanya nampak semakin indah,pipinya merah merona, bibir mungilnya berwana merah indah. Namun
apalah arti semua itu bagi Kyuhyun jika mata indah itu tak bisa lagi terbuka
untuk selamanya, pipi merona itu tak bisa menggembung lagi, dan bibir mungil
itu tak dapat memanggil namanya lagi. Kyuhyun jatuh berlutut, ia menangis
sesenggukkan sambil memanggil nama Sooyoung. Ia lalu bangkit dan berjalan ke
samping Sooyoung.
“Sooyoung-ah? Ireona?! Aku datang” panggil
Kyuhyun sesenggukkan “ppali jagi-ya… kau sudah berjanji akan menikah denganku…
kau lupa, huh?”Kyuhyun mambelai pipi Sooyoung “Sooyoung-ah?!”
“Sooyoung-aaaaaahhhhhh!!!!!” Kyuhyun memanggil Sooyoung dan berteriak agar
Sooyoung mendengarnya, namun usahanya sia-sia. Tubuhnya melemah dan hampir
jatuh tapi dapat ditahan oleh Siwon dan tuan Choi.
“kuatkan hatimu nak…” ucap tuan Choi.
Setelah pemakaman Sooyoung, Kyuhyun seperti
mayat hidup. Ia memandang sepucuk surat di genggamanya yang diberikan Siwon
tadi.
-flashback-
Kyuhyun duduk terdiam di tepi makam
Sooyoung, air matanya tak berhenti mengalir. Siwon menghampirirnya.
“Sooyoung menderita kanker otak selama 8
tahun” Siwon membuka percakapan. “itulah alasan mengapa ia pergi”
Kyuhyun menatap Siwon “lalu mengapa ia tak
memberitahuku hyung?… hiks” tanya Kyuhyun masih terisak.
“ia tak mau membuatmu khawatir” Siwon
menghela napas “Kyuhyun-ah? Kau tak tahu apa yang Sooyoung lakukan selama satu
minggu tdak bertemu denganmu?” Kyuhyun menggeleng “ia membuat surat dan lagu untukmu. Dia juga selalu
berkata kalau ia sangat merindukanmu” jelas Siwon lalu menyerahkan sebuah
amplop bewarna biru.
-flashback
end-
‘oppa!
Chukkahae! Kau bisa menaklukan tantangan dariku, maka aku harus memanggilmu Cho
Kyuhyun yang hebat! Daebak oppa! ^^
Oppa,
walaupun aku sudah pergi, pernikahan tetap berjalan… Kyuhyun oppa, menikahlah
dengan Seohyun, ia sangat mencintaimu dan dia juga sudah ku anggap seperti
adikku sendiri. Aku mohon oppa lakukanlah demi aku.
Kyuhyun
oppa, aku menciptakan lagu untukmu, nyanyikanlah di pernikahanmu dan Seohyun
nanti. Baiklah oppa, hiduplah dengan bahagia. Neol saranghanda… yeongwonhi…
-Choi
Sooyoung-‘
Kyuhyun menggenggam erat surat itu, air
matanya mengalir tanpa henti. Ia membalik surat itu dan mulai menekan tuts
piano didepannya.
“bomi
eomneun sori deulimyeon
Kkochi
pin gil ttara georoyo
Bi
nareuneun yeorumi eomyeon
muji
gaeman bomyeo goeryeo
Gaeul
jina gyeouri waod, sone jeone jineun ongiro
Ttaseuhamsuro…
hamke georeogayo…
How
great is your love….”
“oppa makanlah… eomonim menyuruhmu makan,
oppa belum makan kan daritadi?” seseorang menghampiri Kyuhyun. Seohyun . lalu duduk disamping
Kyuhyun. Seohyun memberanikan diri untuk menyandarkan kepalanya di bahu
Kyuhyun. Kyuhyun agak terkejut, namun ia tetap meneruskan permainannya. ”aku
turut bersedih atas kepergian Sooyoung eonni. Aku sangat menyanginya eperti eonni-ku
sendiri” ucap Seohyun berurai air mata. Kyuhyun memejamkan matanya. Ia menghela
napas. Ia merasakan kehadiran Sooyoung disamping kanannya sedang melakukan apa
yang Seohyun lakukan. Kyuhyun menatap
bahu sebelah kanannya. Sooyoung menatapnya dan tersenyum.
“teruslah seperti ini oppa, berbahagialah
dengan Seohyun…” ucap Sooyoung
“shireo, aku ingin bersamamu jagi-ya…” ucap
kyuhyun lembut lalu membelai rambut Sooyoung
“oppa…
jangan seperti itu… kita tidak bisa bersama”
CHU~
Kyuhyun mencium bibir Sooyoung.
Seohyun merasakan berat dikepalanya,
ternyata Kyuhyun juga menyandarkan kepalanya. Ia merasa senang. Namun lama
kelaman mulai terasa benar-benar berat dan permainan piano Kyuhyun terhenti.
“oppa, bangun, ayo kita makan, eomonim
sudah menunggu…” Kyuhyun tidak menunjukkan reaksi “oppa?” Seohyun menyentuh
tangan Kyuhyun. “tanganmu dingin sekali oppa? Apa oppa sakit?” Seohyun juga
menyentuh dahi Kyuhyun, sama dinginnya “omo! Oppa, kau sakit” Seohyun
mengguncang tubuh Kyuhyun.
“oppa?!”
‘BUKKK!’
Kyuhyun jatuh ke lantai.
“eomonim, abeonim, Ahra eonni!!!!” teriak
Seohyun panik
“wae geurae, Seohyun-ah?” Tanya Ahra
“Kyuhyun oppa…”
“kyuhyun-ah?! Kyuhyun-ah?!” tuan Cho
mengguncang guncangkan tubuh putranya, namun nihil. Ahra lalu memeriksa denyut
nadi Kyuhyun. Ahra membeku. Tuan Cho juga memeriksa detak jantung Kyuhyun.
Sepi. Ahra mulai menitikan air mata.
“Kyu…Kyuhyun-ah?” tuan Cho merengkuh tubuh
Kyuhyun “Kyuhyun-ah!!!”
Seohyun menutup mulutnya, dan berurai air
mata. Begitu juga dengan nyonya Cho.
“oppa?” Sooyoung melepas ciuman Kyuhyun.
“wae geurae?” Tanya Kyuhyun
“kau menciumku?”
“masa aku tidak boleh mencium
yeojachingu-ku sendiri?”
“tapi opp-“ ucapan Sooyoung terpotong oleh
teriakan nyonya Cho
“KYUHYUN-AH!!!!”
Sooyoung melihat tubuh Kyuhyun tergeletak
di lantai.
“oppa? Apa yang terjadi?” Tanya Sooyoung
“kita pergi bersama jagi-ya….” Kyuhyun
tersenyum manis. “eomma, appa, noona, Seohyun-ah…. Mainhae, jeongmal mianhae
aku harus meninggalkan kalian… kajja jagi-ya” Kyuhyun menarik tangan Sooyoung dan pergi meninggalkan
orang-orang yang mereka sayangi.
-FIN-