ELF & SUPER JUNIOR


Click here for Myspace Layouts

Minggu, 06 Januari 2013

The Power of Love










Tittle : The Power of Love ( How Great is Your Love )

Casts :                                            

- Choi Sooyoung

- Cho Kyuhyun

- Seo Joo Hyun

-Choi Si Won

-Cho & Choi family

Genre : romance, sad, AU

PG : 15+


-The Power of Love-

Hari yang indah di Seoul. Matahari bersinar cerah, bunga-bunga indah bermekaran, burung-burung berkicau riang. Dua sejoli yang sedang merangkai kasih tersenyum bahagia. Sang yeoja duduk bersandar dibawah pohon rindang sedangkan sang namja berbaring dipaha yeoja-nya.

“Oppa?” panggil sang yeoja

“mmmm…?”

“apa kau mencintaku?” Tanya sang yeoja, membuat namja yang tertidur itu segera bangkit dan duduk disamping yeojanya

“wae? Kenapa kau bertanya seperti itu Sooyoung-ah?”

“aniya, hanya bertanya” jawab Sooyoung sambil tersenyum manis lalu namja itu mencium bibir Sooyoung sekilas.

“Kyuhyun oppa!” Sooyoung memukul lengan namjachingu-nya

“wae? Kenapa kau memukulku? Masa aku tidak boleh mencium yeojachingu-ku sendiri?” protes Kyuhyun.

“bukan begitu oppa, ini kan tempat umum, aku malu” jawab Sooyoung sambil menggembungkan pipinya.
Kyuhyun mengacak-acak rambut Sooyoung dengan gemas “aigoo~ menggemaskan sekali yeojaku ini”

“oppa!!” Sooyoung menyingkirkan tangan Kyuhyun dan Kyuhyun hanya tertawa. “oppa?” panggil Sooyoung saat tawa Kyuhyun berhenti.

“hmmm??”

“aku ada tantangan untuk oppa” ucap Sooyoung sambil menatap lurus.

“tantangan apa? Berman game satu minggu non-stop?”

“aniyo.. itu terlalu mudah”

“lalu tantangan apa yang kau inginkan  untuk aku melewatinya? Jangan panggil aku Cho Kyuhyun jika aku tak bisa menaklukannya” Sombong Kyuhyun

“cihh! Betapa percaya dirinya kau oppa” remeh Sooyoung “kalau oppa bisa melewatinya, aku akan menuruti apa yang oppa inginkan” tantang Sooyoung dengan tatapan meremehkan pada Kyuhyun

“termasuk menikah?” Tanya Kyuhyun antusias. Sooyoung mengangguk. “baiklah tantangan apa yang harus aku lewati?”
Sooyoung menarik napas. “tantangannya adalah… oppa tidak boleh berkomunikasi denganku selama satu minggu”

“mwo??!” Kyuhyun menatap Sooyoung heran “yaa… tantangan macam apa itu?”

“kalau oppa tidak sanggup tidak ada pernikahan!!” Jawab Sooyoung tegas.

“aishh… jagi-ya kau jangan aneh-aneh” Kyuhyun protes

“oppa tidak sanggup? Ya sud-“

“ne, ne! oppa sanggup” Kyuhyun memotong omongan Sooyoung

“oppa memang bisa diandalkan”

-Sooyoung pov-

“oppa memang bisa diandalkan” aku senang saat Kyuhyun oppa menyetujui permainanku. Mianhae oppa, jeongmal mianhaeyo… hanya ini yang bisa aku lakukan untukmu. Aku tak mau kau mengkhawatirkanku. Aku tak mau terlihat lemah dihadapanmu.

“jagi-ya? Kau sedang memikirkan apa?” Tanya Kyuhyun oppa

“a.. aniyo oppa, aku hanya memikirkan sebuah pemintaan” jawabku

“apa yang kau inginkan? Baju baru? Mobil baru?-“

“yaaa! Oppa pikir aku yeoja materialistik, hmmm?” aku memotong ucapan Kyuhyun oppa. Dia pikir aku yeoja seperti apa.

“mianhae jagi-ya… apa yang kau inginkan,hmmm? Katakan saja oppa pasti akan mengabulkannya”

“aku… aku hanya ingin ciuman yang tulus dari oppa… hanya itu”

“hmmmm…. Sangat mudah melakukannya” ucap Kyuhyun oppa, lalu ia mulai mendekatkan wajahnya, aku memejamkan mataku dan kurasakan sentuhan lembut menyentuh bibirku.

-Kyuhyun pov-

Aneh sekali pemintaan yeoja-ku itu. Aku pikir dia akan meminta barang mahal atau sejenisnya ternyata hanya sebuah ciuman tulus. Tentu saja aku mengabulkannya, tanpa ia pinta pun aku selalu melakukannya. Haaahh…. Aku harus melakukan tantangan konyolnya. Mana bisa aku tidak berhubungan dengannya selama satu minggu? Satu detik pun aku tak bisa tanpanya. Dan pada saat aku bertemu dengannya satu minggu lagi, aku akan  melamarnya. Ya! Aku harus melakukanya. Aku pikir memang sudah saatnya. 5 tahun mengenal dan mencintainya, 2 tahun bersamanya, total  7 tahun aku bersamanya dan aku berharap aku memiliki dan hidup bersamanya sampai maut memisahkan.
Baiklah… kita mulai permainan konyol ini calon Nyonya Cho.

-Normal pov-

7 days later…    
 Kursi tunggu didepan ruang operasi di Seoul International Hospital dipenuhi keluarga Choi. Salah seorang anggota mereka sedang berjuang melawan penyakit yang dideritannya hampir selama 8 tahun. Choi Sooyoung, ia sedang bergulat dengan kanker otak yang diidapnya dengan bantuan dokter. 8 tahun ia menahan kesakitan itu sendiri. Hanya Eomma,Appa dan oppa-nya -Siwon- yang tahu. Kyuhyun pun tak tahu menahu tentang penyakit itu. Hampir 5 jam pintu itu tertutup, akhirnya terbuka juga. Semuanya langsung menyerbu sang dokter.

“dokter, bagaimana dengan putri saya dok?” Tanya tuan Choi

“iya dok, bagaimana yeo-dongsaeng saya?” Siwon ikut bertanya

Dokter melepas maskernya dan menghela napas. “jeosonghamnida, kami telah berusaha semampu kami, namun Tuhan berkehendak lain.. jeongmal jeosonghamnida” ucap sang dokter lalu meninggalkan ketiga orang yang masih terpaku. Siwon lalu mengejar dokter itu dan mencengkeram leher baju operasinya.

“yaaa!!!! Kau bicara apa??!! Jangan mempermainkan kami??!! Dia adikku satu-satunya!!!!” Siwon berteriak didepan wajah sang dokter dengan penuh amarah

“jeosonghmnida tuan, kami sudah melakukan yang terbaik, tapi Tuhan berkehendak lain” jawab sang dokter setenang mungkin.

“bohoooonnnnggg!!!!!” Siwon hampir memukul dokter itu, namun dapat dicegah oleh tuan Choi

“Siwon-ah!! Cukup!! Kita harus terima kenyataan kalau Sooyoung sudah ‘pergi’ meninggalkan kita semua!!” ucap tuan Choi sambil menarik Siwon dan cengkramannya terlepas lalu dokter pun pergi dari hadapan Siwon. Siwon terduduk lemas dilantai. Matanya memanas, perlahan air matanya jatuh membasahi pipinya. Mulutnya bagai terkunci rapat, matanya menerawang kosong. Ia harus kehilangan yeo-dongsaeng yang paling  ia sayangi.

In another place…

Kyuhyun sedang berbaring menimang dua cincin yang terdapat ukiran nama ‘Sooyoung’ dan yang satunya ‘Kyuhyun’. Dimana yang terukir namanya akan dikenakan Sooyoung dan sebaliknya. Tiba-tiba frame disamping tempat tidurnya yang berisi gambar Sooyoung dan dirinya jatuh berantakan.

“aigoo~ kenapa bisa pecah? Aku sama sekali tidak menyentuhnya” gumamnya sambil berjongkok didepan pecahan frame itu.

“ahhh!!!!” teriak Kyuhyun saat jarinya tergores pecahan kaca. Ia mulai diselimuti perasaan yang membuatnya tak nyaman.
“Sooyoung-ah…” gumamnya

-Kyuhyun pov-

Yes!!! Hari ini aku akan bertemu yeoja-ku setelah berjuang melawan rindu yang amat sangat. Sooyoung-ah, tunggu calon nampyeon-mu yang tampan ini.

“kau mau kemana Kyuhyun-ah? Rapi sekali?” Tanya eomma saat aku berlari menuruni tangga

“aku akan menjemput calon menantu eomma”

“Sooyoung-ah?” Tanya eomma lagi

“tentu saja, memang siapa lagi? Aku pergi dulu eomma” huh eomma, jangan pikir kalau aku playboy.

“hati-hati Kyuhyun-ah!”

“ne!”
Aku melangkah pasti menuju mobilku dan mengarahkannya ke rumah yeoja-ku yang cantik. Senyumku pun selalu mengembang membayangkan wajah bahagianya saat aku melamarnya nanti. Saat aku memasuki gerbang rumahnya, aku melihat keramaian. Dan orang-orang keluar dari rumahnya dengan ekspresi yang hampir semuanya sama, yaitu sedih dan ada pula yang menangis. Ada apa? Aku turun dari mobil dan melihat orang-orang yang menangis. Aku ingin bertanya tapi sepertinya mereka tidak bisa di ganggu lalu aku melihat Siwon hyung. Aku langsung menghampirinya

“hyung?!” aku setengah berlari menghampirinya. Matanya merah dan sembab. Siwon hyung menangis? “ada apa ini hyung? Kenapa mereka menangis? Sooyoung dimana?” Siwon hyung hanya diam lalu mengajakku masuk. Aku melihat sebuah peti putih didepanku. Siapa yang meninggal? Siwon hyung menatapku. Tatapannya mengisyaratkan agar aku melihat ke dalam peti itu. Perlahan aku melangkah mendekati peti putih itu dan melihat siapa yang ada di dalamnya.

-Normal pov-

Kyuhyun berjalan mendekati peti itu. Perlahan mulai terlihat siapa ynag berada di dalam peti itu.

‘DEG!’

Tubuhnya membatu. Mulutnya tak mampu mengucapkan satu kata apapun. Butiran bening mulai menggenang di pelupuk matanya lalu meluncur deras di pipinya. Wajah damai Sooyoung menyambutnya. Ia terlihat sangat cantik. Matanya nampak semakin indah,pipinya merah merona,  bibir mungilnya berwana merah indah. Namun apalah arti semua itu bagi Kyuhyun jika mata indah itu tak bisa lagi terbuka untuk selamanya, pipi merona itu tak bisa menggembung lagi, dan bibir mungil itu tak dapat memanggil namanya lagi. Kyuhyun jatuh berlutut, ia menangis sesenggukkan sambil memanggil nama Sooyoung. Ia lalu bangkit dan berjalan ke samping Sooyoung.

“Sooyoung-ah? Ireona?! Aku datang” panggil Kyuhyun sesenggukkan “ppali jagi-ya… kau sudah berjanji akan menikah denganku… kau lupa, huh?”Kyuhyun mambelai pipi Sooyoung “Sooyoung-ah?!”

“Sooyoung-aaaaaahhhhhh!!!!!”  Kyuhyun memanggil Sooyoung dan berteriak agar Sooyoung mendengarnya, namun usahanya sia-sia. Tubuhnya melemah dan hampir jatuh tapi dapat ditahan oleh Siwon dan tuan Choi.

“kuatkan hatimu nak…” ucap tuan Choi.
Setelah pemakaman Sooyoung, Kyuhyun seperti mayat hidup. Ia memandang sepucuk surat di genggamanya yang diberikan Siwon tadi.

-flashback-

Kyuhyun duduk terdiam di tepi makam Sooyoung, air matanya tak berhenti mengalir. Siwon menghampirirnya.

“Sooyoung menderita kanker otak selama 8 tahun” Siwon membuka percakapan. “itulah alasan mengapa ia pergi”
Kyuhyun menatap Siwon “lalu mengapa ia tak memberitahuku hyung?… hiks” tanya Kyuhyun masih terisak.

“ia tak mau membuatmu khawatir” Siwon menghela napas “Kyuhyun-ah? Kau tak tahu apa yang Sooyoung lakukan selama satu minggu tdak bertemu denganmu?” Kyuhyun menggeleng “ia membuat  surat dan lagu untukmu. Dia juga selalu berkata kalau ia sangat merindukanmu” jelas Siwon lalu menyerahkan sebuah amplop bewarna biru.

-flashback end-

‘oppa! Chukkahae! Kau bisa menaklukan tantangan dariku, maka aku harus memanggilmu Cho Kyuhyun yang hebat! Daebak oppa! ^^
Oppa, walaupun aku sudah pergi, pernikahan tetap berjalan… Kyuhyun oppa, menikahlah dengan Seohyun, ia sangat mencintaimu dan dia juga sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Aku mohon oppa lakukanlah demi aku.
Kyuhyun oppa, aku menciptakan lagu untukmu, nyanyikanlah di pernikahanmu dan Seohyun nanti. Baiklah oppa, hiduplah dengan bahagia. Neol saranghanda… yeongwonhi…

-Choi Sooyoung-‘

Kyuhyun menggenggam erat surat itu, air matanya mengalir tanpa henti. Ia membalik surat itu dan mulai menekan tuts piano didepannya.
“bomi eomneun sori deulimyeon

Kkochi pin gil ttara georoyo

Bi nareuneun yeorumi eomyeon

muji gaeman bomyeo goeryeo

Gaeul jina gyeouri waod, sone jeone jineun ongiro


Ttaseuhamsuro… hamke georeogayo…

How great is your love….”

“oppa makanlah… eomonim menyuruhmu makan, oppa belum makan kan daritadi?” seseorang menghampiri  Kyuhyun. Seohyun . lalu duduk disamping Kyuhyun. Seohyun memberanikan diri untuk menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun. Kyuhyun agak terkejut, namun ia tetap meneruskan permainannya. ”aku turut bersedih atas kepergian Sooyoung eonni. Aku sangat menyanginya eperti eonni-ku sendiri” ucap Seohyun berurai air mata. Kyuhyun memejamkan matanya. Ia menghela napas. Ia merasakan kehadiran Sooyoung disamping kanannya sedang melakukan apa yang  Seohyun lakukan. Kyuhyun menatap bahu sebelah kanannya. Sooyoung menatapnya dan tersenyum.

“teruslah seperti ini oppa, berbahagialah dengan Seohyun…” ucap Sooyoung

“shireo, aku ingin bersamamu jagi-ya…” ucap kyuhyun lembut lalu membelai rambut Sooyoung

“oppa…  jangan seperti itu… kita tidak bisa bersama”

CHU~

Kyuhyun mencium bibir Sooyoung.
Seohyun merasakan berat dikepalanya, ternyata Kyuhyun juga menyandarkan kepalanya. Ia merasa senang. Namun lama kelaman mulai terasa benar-benar berat dan permainan piano Kyuhyun terhenti.

“oppa, bangun, ayo kita makan, eomonim sudah menunggu…” Kyuhyun tidak menunjukkan reaksi “oppa?” Seohyun menyentuh tangan Kyuhyun. “tanganmu dingin sekali oppa? Apa oppa sakit?” Seohyun juga menyentuh dahi Kyuhyun, sama dinginnya “omo! Oppa, kau sakit” Seohyun mengguncang tubuh Kyuhyun. 
“oppa?!”

‘BUKKK!’

Kyuhyun jatuh ke lantai.

“eomonim, abeonim, Ahra eonni!!!!” teriak Seohyun panik

“wae geurae, Seohyun-ah?” Tanya Ahra

“Kyuhyun oppa…”

“kyuhyun-ah?! Kyuhyun-ah?!” tuan Cho mengguncang guncangkan tubuh putranya, namun nihil. Ahra lalu memeriksa denyut nadi Kyuhyun. Ahra membeku. Tuan Cho juga memeriksa detak jantung Kyuhyun. Sepi. Ahra mulai menitikan air mata.

“Kyu…Kyuhyun-ah?” tuan Cho merengkuh tubuh Kyuhyun “Kyuhyun-ah!!!”
Seohyun menutup mulutnya, dan berurai air mata. Begitu juga dengan nyonya Cho.

“oppa?” Sooyoung melepas ciuman Kyuhyun.

“wae geurae?” Tanya Kyuhyun

“kau menciumku?”

“masa aku tidak boleh mencium yeojachingu-ku sendiri?”

“tapi opp-“ ucapan Sooyoung terpotong oleh teriakan nyonya Cho

“KYUHYUN-AH!!!!”
Sooyoung melihat tubuh Kyuhyun tergeletak di lantai.

“oppa? Apa yang terjadi?” Tanya Sooyoung

“kita pergi bersama jagi-ya….” Kyuhyun tersenyum manis. “eomma, appa, noona, Seohyun-ah…. Mainhae, jeongmal mianhae aku harus meninggalkan kalian… kajja jagi-ya” Kyuhyun  menarik tangan Sooyoung dan pergi meninggalkan orang-orang yang mereka sayangi.





-FIN-